Semoga Bermanfaat .... ^_^

Minggu, 11 Mei 2014

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN BENTUK SEL DAN BAGIAN-BAGIAN YANG HIDUP



LAPORAN PRAKTIKUM
ANATOMI TUMBUHAN
BHAY333
BENTUK SEL DAN BAGIAN-BAGIAN YANG HIDUP
Dosen Pembimbing : Fujianor Maulana, S.Pd, M.Si
Nama : Evy Retnasih
NPM : 306.12.24. 043
Kelompok : 2
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP-PGRI
2013

Praktikum I
Bentuk-bentuk Sel dan Bagian-bagian Yang Hidup
Tujuan : 1.Mengamati beberapa bentuk sel tumbuhan
2.Mengmati bagian-bagian sel yang hidup yaitu nukleus, sitoplasma, kloroplas dan aliran sitoplasma

       I.            Teori Dasar
Ilmu yang  mempelajari tentang sel disebut sitologi. Semua organisme yang hidup terdiri atas sel, dapat berupa organisme bersel tunggal atau bersel banyak. Setiap sel merupakan unit fungsional dan struktural dari bentuk hidup ( Sumardi dan Agus, 1992 ).
Pada organisme bersel banyak tidak semata-mata merupakan kulpulan sel, tetapi saling berhubungan dan berkoordinasi secara harmonis. Sel-sel sangat bervariasi ukurannya, bentuknya, struktunya, serta fungsinya. Ada yang berukuran micron, milimeter bahkan ad yang berukuran sentimeter ( serat dalam tumbuhan etrtentu ). Beberapa sel yang ada relatif sederhana organisasi bagian dalamnya tetapi ada pula yang kompleks. Beberapa sel ada yang mempunyai fungsi bermacam-macam tetapi ada juga yang terspesialisasi aktivitasnya. Robert Hooke adalah orang yang pertama kali melihat adanya ruang-ruang yang di batasi oleh dinding sel pada sayatan jaringan gabus yang ia sebut sebagai sel. Kemudian ia melihat cairan yang terdapat didalam sel , isi sel tersut selanjutnya diinterpretasikan  sebagai materi hidup yang disebut sitoplasma ( Suradinata, 1998 ). Nama sel di ambil dari bahasa Yunani, yaitu Kytos yang berarti ruangan kosong, sedangkan sella dalam bahasa latin berarti ruang kosong.
Protoplas merupakan bagian sel yang ada isebelah dalam didnding sel. Protoplas disusun oleh bahan hidup dalam bentuk sederhana, yang disebut protoplasma. Pada sel tumbuhan protoplas terdiri atas : komponen protoplasma dan non protoplasma.
Komponen protoplasma terdiri atas :
1.      Sitoplasma yaitu bahan protoplasma yang meyelubungi badan protoplasmaik dan nonprotoplasmaik
2.      Inti sel ( nukleus ) yaitu suatu badan yang merupakan pusat sintesis dan pengaturn aktivitas sel, serta menetukan sifat-sifat hereditas suatu organisme
3.      Plastida merupakan komponen protoplasmik yang mempunyai stuktur dan fungsi yang khusus.
4.      Mitokondria yaitu badan yang lebih kecil dari plastida yang mempunyai fungsi repirasi ( Sumardi dan Aus, 1992 )

    II.            Alat dan Bahan
Alat-alat :
1.      Mikroskop
2.      Kaca benda dan kaca penutup
3.      Silet
4.      Gelas kimia
5.      Pipet dan pinset
6.      Kain flanel


Bahan-bahan :
1.      Empulur Manihot utilissima
2.      Rambut buah Ceiba pentandra
3.      Rambut biji Grossypium sp
4.      Hydrilla
5.      Ganggang Spirogira
6.      Umbi Allium cepa
7.      Air

 III.            Cara kerja
1.      Membuat irisan tipis dari empulur Manihot Utilissima secara melintang
2.      Meletakkan masing-masing yaitu irisan Manihot Utilissima, rambut buah Cieba petandra dan rambut biji Gossypium sp diatas kaca objek glass selanjutnya ditetesi air dan menutupnya dnegan gelas penutup.
3.      Mengambil sehelai daun Hydrilla spdan ganggang spiroghyra kemudian meletakkan pada kaca benda dan menutupnya dengan kaca penutuplalau mengamatinya dibawah mikroskop.
4.      Menyayat secara melintang umbi Allium cepa selanjutnya meletakkan diatas kaca benda dan memberi setetes air kemudian menutupnya dengan kaca penutup lalu mengamatinya di bawah mikroskop
5.      Menggambar hasil pengamatan dan emberi keterangan.



  IV.            Hasil Pengamatan
Preparat 1 : Umbi Allium cepa

Keterangan :
1.      Dinding sel
2.      Ruang sel

Preparat 2 : Empulur Manihot Utilissima






Keterangan :
1.      Dinding sel
2.      Ruang yang dihasilkan dari pengikatan antar sel satu dngan sel yang lain
3.      Ruang sel

Preparat 3 : Hydrilla





Keterangan :
1.      Dinding sel
2.      Ruang sel
3.      Kloroplas

Preparat 4 : Gossipyum sp





Keterangan :
1.      Dinding sel
2.      Ruang sel

Preparat 5 : Ceiba petandra






Keterangan :
1.      Dinding sel
2.      Ruang sel
3.      Ruang udara






Preparat 6 : spirogira sp




Keterangan :
1.      Dinding sel
2.      Ruang sel
3.      Ruang udara
4.      Kloroplas

     V.            Analisa Data
1.      Umbi Allium cepa
Klasifikasi :
Kingdom          : Plantae.
Divisio             : Magnoliopsida.
Classis             : Liliopsida.
Ordo                : Liliales.
Familia             : Liliaceae.
Genus              : Allium.
Spesies             : Allium cepa.              

Allium cepa (bawang merah) merupakan tanaman berumpun dan berumbi yang umbinya sering dijadikan bahan baku bumbu masakan. Tanaman bawang merah banyak ditanam di ladang ataupun di sawah dengan intensitas cahaya yang tinggi. Tanaman bawang merah tidak berbatang dan daunnya berwarna hijau panjang, berbentuk tabung yang ujungnya lancip.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan mengamati sel Allium cepa yang sebelumnya telah dipotong bagian dalam dari umbinya, kemudian diamati di bawah mikroskop , diketahui bahwa sel umbi Allium cepa mempunyai bentuk persegi panjang. Bagian yang dapat diamati adalah dinding sel  inti sel, dan sitoplasma. Pada sel ini juga terdapat vakuola dan plastida yang mengandung zat warna.
Sel bagian dalam umbi lapis bawang merah (Allium cepa) adalah sel hidup karena terdapatnya  protoplasma, yaitu plastida, plasma sel, inti sel, dan sitoplasma. Bagian sitoplasma pada sel bisa diamati karena berbentuk butiran-butiran halus. Inti sel terdapat pada sitoplasma. Sel Allium cepa tersusun rapat dengan ruang antar sel diantara sel yang satu dengan sel yang lain yang merupakan jalan transportasi antar sel.
2.      Empulur Manihot Utilissima
Berdasarkan hasil pengamatan pada tumbuhan ini terdapat empelur pada bagian batang, sel ini merupakan  sel yang telah mati karena tidak ditemukannya adanya protoplasma, yang terlihat hanyalah dinding sel yang membatasi tiap-tiap sel, serta ruang antar sel, sedangkan ruang antar selnya sendiri terlihat kosong.
Sel empelur tersebut berasal dari jaringan parenkim yang sudah mati. Padabeberapa tumbuhan sel empulur dapat berfungsi sebagai penyimpanan air (teratai) dan menyimpan cadangan makanan (sagu.
Klasifikasi Ilmiah
Regnum      : Plantae
Divisi          : Magnoliophyta
Kelas          : Magnoliopsida
Ordo           : Euphorbiales
Family        : Euphorbiaceae
Genus         : Manihot
Species       :Manihot utillisima

3.      Hydrilla
Klasifikasi  :
Kingdom          : Plantae.
Divisio             : Magnoliophyta.
Classis             : Liliopsida.                 
Ordo                : Hydrocharitales.
Familia             : Hydrocharitaceae.
Genus              : Hydrilla
Spesies :           Hydrillla verticillata

Daun Hydrillla verticillata adalah daun majemuk berukuran kecil yang memiliki tepi bergerigi. Daun Hydrillla verticillata berwarna hijau dengan pangkal daun berwarna kemerahan jika pada keadaan segar. 
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dengan mengamati daun Hydrillla verticillata diketahui bahwa  sel daun Hydrilla verticillata ini tersusun atas dinding sel yang tebal, inti sel, kloroplas yang berbentuk lensa, klorofil dan sitoplasma.
Sel daun Hydrilla verticillata berbentuk segiempat beraturan yang tersusun seperti batu bata. Pada juga sel daun Hydrilla verticillata terdapat trikoma yang berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebih.Sel daun Hydrilla verticillata ini merupakan sel hidup karena terdapatnya sel protoplasma yaitu dinding sel, kloroplas dan vakuola serta inti sel.



4.      Rambut biji Gossypium sp
Pengamatan pada rambut biji/kapas Gossypium sp. Sel memiliki batas-batas yang jelas yang disebut sigma. Sel Gossypium sp sel mati karena tidak memiliki protoplasma lagi didalam selnya, bentuk kapas hamper sama dengan rambut buah randu, tetapi yang membedakannya yaitu pada randu terdapatgelembung udara sedangkan pada kapas tidak ada namun pada kapas terdapat torsi atau pilinan.
Torsi padakapas ini dapat membantu dalam memperkuat serat-serat kapas, dan karena seratnya yang kuat kapas dapat dijadikan benang. Dan terdapa pula dinding sel yang  berfungsi untuk memberi bentuk pada sel dan melindungi isi sel serta memperkuat isi sel.
Klasifikasi Ilmiah

Regnum      : Plantae
Divisi          : Magnoliophyta
Kelas          : Magnoliopsida
Ordo           : Malvales
Family        : Bombaceae
Genus         : Gossypium
Species       : Gossypium sp.

5.      Rambut buah Ceiba petandra
Pada pengamatan selanjutnya kami mengamati serabut kapuk randu yang mana sel nya berbentuk panjang. Sel kapuk randu seperti halnya sel kapas berbentuk memanjang, perbedaannya; pada sel kapuk tidak terdapat torsi, sehingga sel kapas hanya berupa lumen (rongga sel) yang dibatasi oleh dinding sel dengan lingkungan luar. Oleh karena itu sel kapuk mampu menyimpan udara sehingga baik digunakan sebagai bahan isolasi. Dalam sel kapuk randu terdapat dinding sel, ruang antar sel yang berfungsi untuk pertukaran gas, serta terdapat gelembung udara untuk menyimpan udara. Sel kapuk randu adalah sel mati yang membutuhkan udara lebih banyak maka dari itu memiliki ruang antar sel dan gelembung udara didalam selnya.
Klasifikasi : 
Regnum           : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Ordo                : Malvales
Family             : Malvaceae
Genus              : Ceiba
Spesies            : Ceiba pentandra

6.      Ganggang Spirogira
Klasifikasi :
Regnum           : Plantae
Divisi               : Chlorophyta
Kelas               : Chlorophyceae
Ordo                : Zygnematales
Family                         : Zygnemataceae
Genus              : Spyrogyra
Spesies                         : Spyrogyra sp
Berdasarkan hasil pengamatan pada Spyrogyra sp dapat dilihat bagian-bagian sel yang hidup yaitu sitoplasma dan kloroplas. Kloroplas mengandung klorofil sehingga memberi warna hijau pada ganggang Spyrogyra sp. bentuk kloroplas pada Spyrogyra sp adalah berbentuk pita.
Sitoplasma pada Spyrogyra sp tampak transparan. Selain kloroplas dan sitoplasma, terdapat pula dinding sel.

  VI.            Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan untuk mengetahui bentuk-bentuk sel dan bagian-bagian hidupnya dengan bahan empulur Manihot utilissima , rambut buah Ceiba petandra, rambut biji Gossypium sp , Hydrilla, ganggang Spirogira, dan umbi Allium cepa, dapat di simpulkan bahwa sel Allium cepa , sel Hydrilla, dan sel ganggang Spirogira merupakan sel hidup karena memiliki sitoplasma , inti sel ,kloroplas,  dan bagian hidup lainnya. Sedangkan sel Manihot utilissima, sel Gossypium sp dan sel Cieba petandra adalah sel mati karena tidak memiliki bagian hidup sel yaitu seperti sitoplama kloroplas , nukleus dan lain-lain.

VII.            Pembahasan
1.      Ciri sel tumbuhan yang tidak terdapat pada sel hewan adalah :
ü  Dinding sel merupakan bagian terluar sel tumbuhan. Dinding sel ini bersifat kaku dan tersusun atas polisakarida. Polisakarida ini terdiri atas selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Dinding sel dibentuk oleh diktiosom. Dinding sel bersamasama dengan vakuola berperan dalam turgiditas sel atau kekakuan sel.
ü  Vakuola atau rongga sel ialah organel sitoplasmik yang berisi cairan dan dibatasi membran yang mungkin identik dengan membran sel. Sel tumbuhan muda memiliki banyak vakuola kecil-kecil. Semakin dewasa jumlah vakuola berkurang, tetapi ukuran membesar. Sel-sel tumbuhan yang memiliki vakuola besar biasanya adalah sel-sel parenkim dan kolenkim. Vakuola tersebut dibatasi oleh membran yang disebut tonoplas.
ü  Plastida merupakan organel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan. Plastida berasal dari perkembangan proplastida di daerah meristematik
ü  Kloroplas yaitu plastida yang mengandung pigmen hijau disebut klorofil, karotenoid, dan pigmen fotosintetik lainnya. Kloroplas hanya dijumpai pada sel autotrof yang eukariotik. Kloroplas dimiliki oleh sel-sel yang berklorofil misalnya Algae, lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan bunga.

2.      Bentuk sel yang saya dapatkan dari hasi pengamatan adalah :
ü Sel umbi Allium cepa mempunyai bentuk persegi panjang.
ü Sel empulur Manihot utilissima terlihat dinding selnya lebih tebal, ruang sel yang relatif besar, dan berbentuk segi enam atau bersegi banyak.
ü Sel daun Hydrilla verticillata berbentuk segiempat beraturan yang tersusun seperti batu bata.
ü  Sel rambut biji Gossypium sp, terlihat selnya panjang terpilih-pilih atau yang disebut dengan torsi.
ü Sel Rambut buah Ceiba petandra berbentuk selnya seperti benang yang memanjang
ü Sel ganggang Spirogira bentuknya memanjang.



3.      Fungsi dari dinding sel adalah
Secara ringkas, fungsi dinding sel adalah sebagai berikut:
  • Mempertahankan  dan menentukan bentuk sel (analog dengan sebuah kerangka eksternal untuk setiap sel). 
  • Dukungan dan kekuatan mekanik (memungkinkan tanaman untuk dapat tumbuh tinggi, membuat helaian daun yang tipis dapat diposisikan secara baik untuk mendapatkan cahaya).
  • Mencegah membran sel meledak saat berada di dalam medium hipotonik (yaitu, tahan tekanan air).
  • Mengendalikan laju dan arah pertumbuhan sel dan mengatur volume sel. 
  • Bertanggung jawab dalam desain dan mengendalikan morfogenesis tanaman sejak dinding tanaman berkembang hingga penambahan sel.
  • Memiliki peran metabolisme (yaitu, beberapa protein di dinding sel adalah enzim-enzim untuk transportasi, sekresi). 
  • Penghalang fisik untuk: (a) patogen, dan (b) air dalam sel bergabus. Namun, harus diingat pula bahwa dinding sel sebenarnya sangat berpori dan memungkinkan molekul kecil, termasuk protein hingga 60.000 MW dapat bebas. Pori-pori pada dinding sel berukuran sekitar 4 nano meter.
    Penyimpanan karbohidrat - komponen dinding ini dapat digunakan kembali dalam proses metabolisme lainnya (terutama dalam biji). Dengan demikian, di satu sisi dinding sel dapat berfungsi sebagai repositori penyimpanan untuk karbohidrat. 
  • Sinyal - fragmen dinding, disebut oligosakarin, bertindak sebagai hormon. Oligosakarin, yang didapat dari hasil perkembangan normal atau karena serangan patogen, melakukan berbagai fungsi termasuk: (a) merangsang sintesis etilen, (b) mendorong sintesis fitoaleksin (pertahanan kimia yang diproduksi sebagai respon terhadap infeksi jamur / bakteri), (c) merangsang enzim kitinase dan (d) meningkatkan kadar kalsium sitoplasma dan (d) menyebabkan "ledakan oksidatif". Ledakan ini menghasilkan hidrogen peroksida, superoksida dan oksigen aktif lain yang dapat menyerang patogen secara langsung atau menyebabkan peningkatan lintas-hubungan di dinding sel, membuat dinding lebih keras untuk ditembus.
4.      Sel yang bersifat hidup yang dapat saya amati terdapat pada preparat sel Allium cepa, Hydrilla, dan Spirogira yaitu sitoplasma dan kloroplas .

         VIII.  Daftar Pustaka



Sumardi,I, Agus,P.1993.Struktur dan Perkembangan tumbuhan. Depdikbud Dirjen Pendidikan Tinggi. Proyek Pembinaan Tenaga Kerja Kependidikan Tinggi.

5 komentar: